Home » » INTERPRETASI ELEMEN STANDAR HACCP (Bagian 1)

INTERPRETASI ELEMEN STANDAR HACCP (Bagian 1)

Posted by Mk Food on Thursday, March 8, 2018


A. KONSEP DASAR HACCP
     Standar HACCP yang diterapkan di Indonesia diambil dari Codex Committee on Foos Hygiene yang mulai diperkenalkan Oktober 1991, kemudian diterjemahkan ke dalam Standar Nasional Indonesia (SNI 01-4852-1998), meskipun sistem ini sendiri telah dikembangkan sejak 1959 oleh Pillsbury Company bekerja sama dengan National Aeronautics and Space Agency, Natick Laboratory, dan US Air Force Space Laboratory Project Group.
     Standar SNI 01-4852-1998 dikembangkan untuk menjadi panduan penerapan bagi bidang usaha di Indonesia sehingga memungkinkan untuk memasuki fasa proses sertifikasi. Bagi organisasi yang ingin menerapkan sistem HACCP, selain mengacu kepada SNI 01-4852-1998. juga dapat merujuk pada Pedoman Badan Standardisasi Nasional 1004-1999.
    Penerjemahan maksud standar SNI 01-4852-1998 dan Pedoman BSN 1004-1999 seharusnya disesuaikan dengan bidang usaha yang akan menerapkan sistem tersebut. Meskipun langkah-langkah yang digambarkan tegas terdiri dari 12 langkah , namun sangat prematur untuk diterapkan di suatu unit usaha.
    Di Indonesia, negara yang diberikan Tuhan sumber daya alam sangat berlimpah, permasalahan keamanan pangan pada awalnya belum menjadi prioritas karena orang memiliki banyak pilihan makanan yang sehat dan aman. Namun ketika Indonesia mulai memperjualbelikan produk makanan setelah berhasil swasembada, terjadilah interaksi dengan dunia luar. Keamanan pangan menjadi salah satu syarat perdagangan yang dimungkinkan  manakala produk pangan sehat diarahkan untuk pasar ekspor. PErtanyaan berikutnya adalah bagaimana keamanan makanan yang dikonsumsi bangsa indonesia sendiri.
     Sistem manajemen banyak yang masuk ke bidang bisnis di Indonesia pada awalnya lebih banyak ditunjukan untuk mengatasi masalah mutu. Beberapa negara maju bahkan memanfaatkan Indonesia Mixed Quality ini dengan membuat usaha pemilahan lalu melakukan reekspor. Di dalam grading mutu komoditas pertanian dikenal istilah Indonesia Mixed Quality, yaitu upaya mencampurkan berbagai mutu komoditas karena tidak mendapatkan perlakuan yang berbeda.
     Sistem manajemen mutu masuk ke Indonesia melalui beberapa tahapan mulai dari final inspection and testing, in line process control, total quality control, hingga total quality management. Sistem manajemen mutu yang berkembang di Indonesia disertai pula dengan sistem sertifikasi, baik bersifat self declaration (pernyataan diri), second party certification (disertifikasi pembeli), dan third party certification (disertifikasi lembaga independen atau pemerintah).

Berlanjut ke Bagian 2


Sumber : "Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) oleh Dr. Ir. Hermawan Thaheer



Informasi Pelatihan HACCP : Training HACCP 2018
Untuk informasi training lainnya silahkan kunjungi : Website Multi Kompetensi

Thanks for reading & sharing Mk Food

Previous
« Prev Post

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Search This Blog

Training Multi Kompetensi



Blog Archive